Senin, 29 Desember 2008

Menunggu puncak tsunami krisis financial menerpa Indonesia

Hari libur ini saya lewatkan di rumah dengan harap-harap cemas, apa yang akan terjadi satu dua bulan kedepan terhadap keadaan perusahaan yang saya pimpin.
Perusahan kami bergerak dalam bidang otomotif,tepatnya kami bekerja untuk perakitan chassis bus,dan karoserie bus umum serta manafacture component otomotif.

Bulan lalu saja sudah ada penundaan produksi komponen sampai bulan juni 2009,
Perakitan kedaraan chassis bus turun lebih 50%,Line produksi karoserie masih berjalan normal,entah kalau Quartal pertama tahun 2009 produksi karoserie turun berapa persen. Saya berharap turunnya tidak terlalu besar.

Mendengar di berita dunia, tiga perusahan besar otomotif di America: FORD,General Motor dan Chrysler mengalami kesulitan besar hampir bangkrut dan mengharapkan bantuan financial dari pemerintah. Toyota pabrikan besar otomotif Jepang membukukan kerugian pertama kali sejak 70 tahun terakhir.
Dan banyak lagi indikasi yang suram seperti turunnya harga saham diseluruh dunia yang sangat dalam, bangkrut dan gagal bayar banyak institusi keuangan dibanyak Negara. Penipuan infestasi terbesar sepanjang sejarah keuangan oleh mantan pimpinan pasar modal Nasdag di America dll. Semuanya ini membuat pikiran saya menjadi gamang.

Bagaimana keadaan di Indonesia , apakah tsunami itu dapat menghantam dengan telak ekonomi dan sistim keuangan Indonesia.Pernyataan Wakil President Bapak Yusuf Kalla dapat sedikit menenangkan kekuatiran saya, Beliau menyatakan bahwa pengaruh krisis financial global saat ini jauh epicentrum nya,sehingga akan sedikit mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2009.

Tetapi kita belum mengetahui sejauh mana Negara America dibawah pimpinan presidet terpilih Mr. Barack Obama dapat mengawal krisis financial ini agar tidak berubah menjadi krisis multi dimensi dan jatuh menjadi great resesion seperti yang pernah terjadi di America tahun 1929. Kalau hal itu terjadi saya pikir Indonesia juga akan memasuki periode pertumbuhan yang rendah,terjadi pengangguran yang besar dan krisis multi dimensi yang pernah terjadi di tahun 1998 bukan tidak mungkin berulang lagi.

Saya berharap kecemasan ini hanya meng-hinggap sementara dan segera berlalu, semua perkiraan saya tidak menjadi kenyataan,kemudian pemimpin Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi dapat mengawal krisis financial ini dengan baik, dan fondamental ekonomi Indonesia cukup kuat untuk menghadapi tsunami ekonomi ini. Hingga pengaruh tsunami krisis financial global tidak terlalu mem-pengaruh-i ekonomi rakyat Indonesia, saya-pun dapat me-mimpin perusahaan kami dengan baik, bekerja lebih keras, mencari peluang baru, meningkatkan pelayanan dan mutu yang bagus, menjaga relasi dengan pelanggan maupun pemasok serta mem-pertahan-kan ke-untung-an perusahaan tidak turun lebih dari 30%.

Dengan demikian kegamangan saya dapat berubah menjadi semangat untuk mempertahankan Omset, pertumbuhan perusahaan,serta tidak terjadi pemutusan hubugan kerja(phk) dengan pekerja perusahaan yang masih ada.

semoga ....salam balog

2 komentar:

  1. Saat ini telah meningalkan quartal 3 memasuki quartal ke empat, saya bersyukur pada Allah yang maha pengasih dan penyayang, bahwa perusahaan yang saya pimpin mendapat berkat dari Tuhan, sehingga dapat berjalan lancar,malah dapat tumbuh melebihi rencana, kekwatiran saya pada awal tahun tidak terbukti, semoga di quartal 4 ini pertumbuhan nya tetap stabil, sehingga dapat menutup
    keuntungan yang baik.
    Inilah hasil yang dicapai bersama dengan teman-teman sekerja yang penuh semangat dan inovasi berhasil menciptakan beberapa produk desing baru di trijaya union karoseri.

    BalasHapus
  2. sekarang telah tiga tahunlebih sejak terjadinya krisis di amerika..kini kita menikmati pertumbuhan hampir lebih dari 6 persen..kita bersyukur tzunami ekonomi tidak terbukti untuk negara ter cinta ini ...februari 2012 salam mr baloghelmi

    BalasHapus

Silahkan tulis komentar anda di kotak ini,komentar anda dapat mencerahkan bagi kita semua, terima kasih, tetap semangat dan selalu berbagi.