image by: balog
Usaha
karoseri bus memasuki masa sulit mendapatkan tenaga kerja terampil untuk
mempertahankan usaha dengan risiko yang cukup tinggi ini. Peremajaan pekerja
terampil sangat memakan waktu, tidak banyak pribadi karyawan harian ini yang
ingin maju dengan penghasilan yang
baik,mereka sudah cukup puas dengan hasil yang mereka raih hari demi
hari, tidak lagi memikirkan untuk
menginvestasikan tenaga-tenaga muda untuk mengembangkan usaha kelompok atau
group untuk mendapat meningkatkan kapasitas kerja yang dengan sendirinya akan meningkatkan
penghasilan kelompok kerja tersebut.
Budaya
cepat puas ,tidak ingin mengajarkan ilmu kepada orang lain, tidak turut memikirkan
kemajuan tempat usaha tempat mereka bekerja, Tidak ingin belajar teknologie
baru bidang karoseri bus, terus menerus mempertahankan proses kerja yang lama,
tidak ingin berubah, semua ini membuat usaha karoseri bus sangat tergantung
kepada tenaga-tenaga yang mulai menurun produksivitas dari tahun ke tahun.