Kamis, 11 November 2010

Entikong kota kecamatan di kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.


image by: balog
Pos pelintas batas Entikong di kabupaten Sanggau menjadi kota strategis bagi Masyarakat Kalimantan Barat. Pos ini menjadi pintu favorit bagi tenaga kerja Indonesia  baik yang ingin meninggalkan Indonesia mencari pekerjaan maupun yang ingin kembali dari negara Jiran Malaysia.
Kecamatan Entikong menjadi kota multi etnis dari suku Melayu,Dayak,Batak, Padang, Jawa dan lain-lain. mereka berbaur untuk mencari penghasilan di kota yang terkenal ramai dengan perdagangan lintas Batas dengan negara tetangga.
Dengan ramainya kota Entikong ini, tidak ketinggalan fasilitas pengangkutan bus penumpang tentu sangat di butuhkan untuk mengantar penumpang ke kota-kota dikalimantan barat, Kedepan kota strategis Entikong akan terlihat nyata, mengingat dari kota ini dapat dicapai langsung melalui jalan darat ke Serawak di kalimantan utara negara Malaysia Timur. Dari kota ini juga dapat langsung ke ibu kota propinsi kalimantan barat, kota Pontianak , berjarak kurang lebih 300 kilo meter, yang dapat di tempuh 8 sampai 9 jam perjalanan, lamanya waktu di perlukan karena jalan  rusak dan sebagian belum beraspal . Untuk mengatasi kendala jalan yang begitu sulit, perusahaan otobus menyiasatinya dengan membuat bus karoseri jadul (model kacang panjang versi sumatera) seperti terlihat di image tersebut di atas.
Dengan badan bus yang tinggi ground clearens serta rak besar atap body untuk dapat mengangkut barang lebih banyak, serta karoseri yang sederhana ,  mudah dan murah perawatannya.


karoseri & perakitan merdeka, selalu melayani, terus bersemangat, hingga kita sampai baka..... by: balog karoseri bus indonesia

2 komentar:

  1. wah makasih neh... jadi tambah ilmu

    BalasHapus
  2. @Lirik video, terima kasih kunjungan dan komentarnya, tetap semangat dan maju terus,
    salam
    balog

    BalasHapus

Silahkan tulis komentar anda di kotak ini,komentar anda dapat mencerahkan bagi kita semua, terima kasih, tetap semangat dan selalu berbagi.