POINTER
Karoseri bus di Indonesia berkembang jatuh bangun mengikuti trend pasar yang unik di Indonesia. Belum banyak Agen tunggal pemegang merk (ATPM) secara serius memproduksi bus merk nya sendiri , Pernah ada Distributor ATPM yng melakukan produksi bus seperti Mitsubishi bus di produksi oleh Trijaya union Manufacture (Triun) dan Mercedes Benz bus oleh German Motor Manufacturing (GMM) namun keduanya telah memberhentikan produksi , malah GMM tutup sama sekali line produksi Bus nya, bersyukur Triun masih beroperasi dalam pembuatan bus di Indonesia sampai saat ini.
Saat ini hanya Korindo havy Industry yang saya pantau masih mencoba membangun manufacture bus dengan merk Hyundai , yang menghasilkan bus untuk transpotasi bus way di Jakarta.
ATPM lebih senang melepas Chassis Bus nya langsung ke konsumen pemakai akhir. Akibatnya peran besar dan unik pemilik perusahan otobus sangat mempengaruhi cara pembuatan bus tersebut. Hal ini sangat mempengaruhi pilihan model dan jenis rangka , sekarang berkembang produksi bus di Indonesia dengan tiga cara:
1, Bus manufacturing.
2.Bus karoseri berbasis manufacturing.
3. Bus karoseri tradisionil.
Dari ketiga cara ini, yang terbanyak perusahaan karoseri mengikuti cara yang kedua, untuk menekan ongkos dan dapat mengikuti dengan cepat tren model design bus yang ada di pasar internasional.
Akibatnya jelas dari segi harga dan kwalitas sangat ber variasi , Cara-cara berproduksi demikian telah mempengaruhi cukup seknifikan dari segi harga dan kwalitas serta kekuatan bus itu sendiri.
Begitu banyak bus karoseri telah dilakukan sendiri oleh perusahaan otobus besar di Indonesia, sebut saja yang telah pernah berproduksi yang kami dengar: Arimbi, Maya sari Bakti, Hiba Utama, AKAS, dan banyak lagi perusahan bus di Jawa ini memproduksi bus nya sendiri, malah perusuhaan bus Tentrem sekarang berhasil mendirikan perusahaan umum Karoseri Bus yang terkenal inovatif dalam medesign bus produksinya.
Jadi tidak heran bila kwalitas , design dan harga begitu tajam variasi nya , sehingga harga jual bus karoseri tidak lagi menarik keuntungannya ,tidak seperti masa jaya karoseri di tahun 90 an. Mungkin ini salah satu sebab mengapa Agen Tunggal Pemegang Merk seperti, Mercedes Benz, Hino, Nissan, Mitsubishi, engan memproduksi sendiri bus merk nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar anda di kotak ini,komentar anda dapat mencerahkan bagi kita semua, terima kasih, tetap semangat dan selalu berbagi.